Sejarah PMIPTI
Persatuan Mahasiswa Islam Patani (Selatan Thailand) di Indonesia telah melewati usia setngah abad, usia yang cukup tua untuk sebuah organisasi kemahasiswaan dan kemasyarakatan yang bertegak di negara Garuda ini.
Persatuan mahasiswa Patani di Indonesia yang dirintiskan beberapa mahasiswa asal Patani. Di mana waktu itu mereka hanya berada pada tiga wilayah kota besar Indonesia yakni, kota Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta sebagai pencetus ide secara murni dan alami, yang di dirikan pada tanggal 25 September 1972 di Bale Gadeng, Asrama Putri Cut Nyak Dhien Aceh, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Hiruk pikuk perjalanan sejarah kelahiran sebuah organisasi Persatuan Mahasiswa Islam Patani (Selatan Thailand) di Indonesia yang singkat PMIPTI ini. Ketika itu, merupakan masa awal-awal kedatangan generasi muda Melayu Patani untuk melanjutkan perkuliahan di Indonesia, ada sekitar tahun 63-an.
Namun setelah beberapa tahun yang kemudian, hingga muncullah rasa kepedulian antar sesama, para mahasiswa ini dalam keadaan posisi di luar negeri. Hal tersebut, yang dianggapnya menjadi penting dan perlu adanya relasi hubungan dan komunikasi dengan pihak-pihak tertentu di Indonesia. Terutama urusan kemahasiswaan yang memerlukan sponser dan kerjasama dengan berbagai pihak dalam usaha menjayakan segala aktivitas kemahasiswaan tersebut.
Menurut catatan Dr. Abdulrahman Dewani (2011), dia juga salah seorang tokoh pendiri organisasi PMIPTI waktu itu (salah satu dari wakil mahasiswa yang berada di Yogyakarta) bersama mahasiswa yang lain yang berjumlah pada waktu itu sedikitnya 27 orang. Mereka sedang menuntut ilmu di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Dalam realita perjalanan menumbuhkan sebuah organisasi mahasiswa Patani, yang berkedudukannya di Indonesia itu. Masa awal dilalui, tidak lepas dari serangkaian jejak-jejak perjuangan mereka para pendahulu sebagai perintis jalannya, agar dapat menjadikan sebuah wadah dalam usaha proses melahirkan kader generasi penerus serta memiliki kemampuan untuk membangun masyarakat Patani. Namun, pada setiap dimensi waktu dinamika perubahan dan kemajuan sebuah organisasi itu sangatlah berpengaruh diatas segala potensi yang dimiliki oleh generasi pada waktunya masing-masing.
Bagaimana jerih susah payah generasi pertama menebas dan menebang, hutan belantara hutan belukar. Badan generasi kini tentu jalannya diatas aspal “Bersatu Untuk Meraih Kemenangan” (Catatan ini, termaktub dalam sebuah Diary pribadi seorang penulis, Kampung Tok Janggut Merah 2011).
Biarpun, cita-cita yang mereka memiliki membuatnya harus berinteraksi dengan orang luar karena sangat memerlukan juga sokongan dan kerjasama dengan berbagai pihak, baik sesama organisasi mahasiswa Indonesia, organisasi masyarakat dan warga, instansi pemerintah dan orang-orang ternama tempatan demi mewujudkan impian nyata.
Demikian, hingga hari ini PMIPTI sudah tepat berusia 50 tahun. Sungguh usia yang tak muda lagi jika disamakan dengan usia manusia. Kini, PMIPTI telah membuka sebanyaknya enam cabang seluruh Indonesia telah diresmikan di Banda Aceh pada 2015 lalu yakni, tiga perkumpulan mahasiswa yang berada di pulau Jawa dan tiga lainnya yang berada di pulau Sumatera.
Di usia yang terusan ini, tentu sudah melahirkan kader generasi penerus yang berjumlah sangatlah banyak. Juga harapan membangun masyarakat Patani tetap menjadikan misi yang harus mereka jalankan bersama agar cita-cita tersebut segera terwujud di Patani./Red.AM
Rujukan: Tunas Media