Agile Manfaat dan Penerapannya

Agile adalah sebuah pendekatan dalam kepemimpinan yang bertujuan untuk menciptakan organisasi yang responsif, inovatif, dan adaptif terhadap perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan dinamis1. Penerapan konsep agile leadership pada organisasi mahasiswa dapat memberikan kemampuan yang lebih baik dalam menghadapi perubahan yang cepat1. Selain itu, penerapan agile pada organisasi mahasiswa juga dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

Manfaat Agile

  • Meningkatkan efektivitas kepemimpinan: Dalam era yang penuh dengan perubahan cepat seperti saat ini, gaya kepemimpinan tradisional seringkali tidak cukup efektif. Oleh karena itu, menerapkan konsep kepemimpinan seperti agile leadership menjadi semakin relevan1.
  • Mempercepat proses pengembangan: Penerapan agile pada pengembangan sistem informasi monitoring mahasiswa bidikmisi di Universitas Sriwijaya menggunakan metode Scrum dapat mempercepat proses pengiriman sehingga mencapai tujuan yang telah ditetapkan2.
  • Meningkatkan kemampuan organisasi untuk merespon perubahan: Agile management merupakan sebuah ilmu adaptif yang memandu kemampuan organisasi untuk merespon perubahan dengan membuat keputusan yang tepat3. Implementasi agile dapat terlaksana melalui understanding, incubation, matching, dan maturing3.
  • Membantu organisasi untuk berinovasi: Agile organizations (AO) mengelola timnya dengan membagi menjadi beberapa unit kerja yang membuat tim lebih fokus dalam melakukan pengembangan, pengujian, dan juga kolaborasi dengan kualitas tinggi. Hasil program yang sedang dijalankan dapat terus diperbaiki seiring dengan feedback yang didapat dari klien/masyarakat5.
  • Meningkatkan efisiensi: Penerapan agile pada proses pengembangan aplikasi monitoring MBKM di UNIKAMA menggunakan kerangka kerja agile Scrum bertujuan untuk mempercepat proses delivery lebih cepat untuk mencapai estimasi target4.

Penerapan Agile

Berikut adalah cara menerapkan agile pada organisasi mahasiswa:

  1. Menerapkan Model Kepemimpinan Agile Leadership: Salah satu solusi bagi pemimpin di tingkat ormawa saat ini adalah menerapkan model kepemimpinan “Agile Leadership”. Agile leadership merupakan sebuah pendekatan dalam kepemimpinan yang bertujuan untuk menciptakan organisasi yang responsif, inovatif, dan adaptif terhadap perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan dinamis1.
  2. Menerapkan metode Scrum: Tahapan metode agile meliputi perencanaan, analisis resiko, teknik dan evaluasi, sedangkan model Scrum dilakukan pada tahap teknik dan evaluasi, yang mencakup pengembangan sistem informasi monitoring mahasiswa bidikmisi di Universitas Sriwijaya2. Penerapan agile pada pengembangan aplikasi monitoring MBKM di UNIKAMA menggunakan kerangka kerja agile Scrum bertujuan untuk mempercepat proses delivery lebih cepat untuk mencapai estimasi target4.
  3. Menerapkan Agile Management: Implementasi agile dapat terlaksana melalui understanding, incubation, matching, dan maturing3. Agile management merupakan sebuah ilmu adaptif yang memandu kemampuan organisasi untuk merespon perubahan dengan membuat keputusan yang tepat3.
  4. Membagi tim menjadi beberapa unit kerja: Agile organizations (AO) mengelola timnya dengan membagi menjadi beberapa unit kerja yang membuat tim lebih fokus dalam melakukan pengembangan, pengujian, dan juga kolaborasi dengan kualitas tinggi. Hasil program yang sedang dijalankan dapat terus diperbaiki seiring dengan feedback yang didapat dari klien/masyarakat5.

Namun, adopsi agile di perguruan tinggi di Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan, seperti kurangnya pemahaman tentang agile, kurangnya dukungan dari pihak manajemen, dan kurangnya keterampilan dan pengetahuan tentang agile6. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan tentang agile di kalangan mahasiswa dan pihak manajemen organisasi mahasiswa.

Bagaimana untuk memulai

Berikut adalah cara memulai penerapan agile pada organisasi mahasiswa:

  1. Pahami Konsep Agile: Sebelum memulai penerapan agile pada organisasi mahasiswa, penting untuk memahami konsep agile terlebih dahulu. Agile adalah sebuah pendekatan dalam kepemimpinan yang bertujuan untuk menciptakan organisasi yang responsif, inovatif, dan adaptif terhadap perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan dinamis1.
  2. Pelajari Metode Agile: Setelah memahami konsep agile, langkah selanjutnya adalah mempelajari metode agile yang dapat diterapkan pada organisasi mahasiswa. Beberapa metode agile yang populer adalah Scrum, Kanban, dan Safe124.
  3. Tentukan Tujuan: Setelah mempelajari metode agile, tentukan tujuan yang ingin dicapai dengan menerapkan agile pada organisasi mahasiswa. Misalnya, meningkatkan efektivitas kepemimpinan, mempercepat proses pengembangan, meningkatkan kemampuan organisasi untuk merespon perubahan, membantu organisasi untuk berinovasi, atau meningkatkan efisiensi124.
  4. Buat Rencana Implementasi: Setelah menentukan tujuan, buatlah rencana implementasi agile pada organisasi mahasiswa. Rencana ini harus mencakup langkah-langkah yang akan diambil, metode agile yang akan digunakan, dan sumber daya yang dibutuhkan untuk menerapkan agile pada organisasi mahasiswa.
  5. Libatkan Seluruh Anggota Organisasi: Penerapan agile pada organisasi mahasiswa harus melibatkan seluruh anggota organisasi. Seluruh anggota harus memahami konsep agile dan metode agile yang digunakan, serta berpartisipasi aktif dalam proses implementasi agile.
  6. Lakukan Evaluasi: Setelah menerapkan agile pada organisasi mahasiswa, lakukan evaluasi untuk mengevaluasi keberhasilan penerapan agile. Evaluasi ini dapat dilakukan dengan mengukur pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Dengan memulai penerapan agile pada organisasi mahasiswa, diharapkan organisasi mahasiswa dapat menjadi lebih responsif, inovatif, dan adaptif terhadap perubahan lingkungan yang cepat dan dinamis.